Biarkan diriku

Biarkan aku tetap berada di jalanku...
engkau orang lain, tak perlu sibuk mengatur jalan hidupku,
maaf..bukan aku egois,
aku hanya ingin diriku benar-benar matang dalam memilih.

jika aku masih tetap seperti kelelawar, biarlah dia bekerja jika malam telah datang
jika aku seperti ayam, biarkan aku bekerja tidak pada gelap hari,
karena ayam akan berkurang penglihatan saat hari berganti senja,
aku akan mempertanggungjawabkan pilihanku.
Dengan segala tindakan yang akan mengutit dibelakangku.

Terima kasih kepada semua aksara,
terima kasih pada setiap masa yang terbaca pada pesona membongkar celah cahaya,
aku akan menemukanmu diantara sela sela hujan,
aku akan menemukanmu disetiap gelap pada malam.

Mentari ...
Hangatmu dalam menyentuh, lubuk yang terdalam dari pencarianku,
engkau menguatkan yang lemah dan menumbuhkan yang telah bersemi,
ibarat fotosintesa, engkau adalah sumber yang menggerakkan segalanya.

Tapi sekali lagi maaf mentari ...
Engkau bukanlah puncak,
Karena engkau meninggalkanku saat aku berada dalam kegelapan.
engkau membiarkanku terdiam walau aku tau dibalik kegelapan engkau tetap bersinar.

Tapi sudahlah ... aku akan berjalan saja sebisaku. :D
Aku mau jadi apa itu tak terlalu penting bagiku.
Berbuat baik itu penting, tetapi menahan diri untuk tidak berbuat buruk itu lebih penting.