Mencari - Mu dengan segenap keyakinan
Menelusuri hamparan samudra hidup yang tak tentu hembusan arah angin akan menerpa
Dengan segala kebutaan pada karang yang ada di depan kita
Kebutaan pada badai yang mungkin akan kita coba untuk ditaklukan
Terlanjur sudah langkah tertuju pada perjalanan ini
Tak dapat berbalik karena waktu telah terlewati
Tak dapat terulang karena dunia memang harus berputar
Berbekal dayung dan sampan tua aku menyusuri isi samudra
Kusadari ini bukan awal yang kuat untuk memulai pertarungan dengan ganasnya badai
Tetapi satu keyakinan yang tetap tertanam
Bahwa perjalanan ini menuntun kita pada sebuah arti
Tuntunan nurani yang tak pernah dapat berdusta jika kita tak menutupi bisikannya
Semua ini harus dilewati ... semua ini adalah hamparan biru yang Tuhan ciptakan untuk memperbaiki keadaan
Jika apa yang kita dapati sekarang adalah kelemahan.
Berarti Tuhan memberi waktu untuk kita mengerti apa yang harus dikuatkan
Jika apa yang ada pada diri sekarang adalah kekurangan
Berarti Tuhan menunjukan apa yang seharusnya ditingkatkan.
Tuhan mengerti dengan apa yang tidak kita mengerti
Tuhan ada melebihi ketiadaan yang kita dapat indra
Setiap celah yang ada tidak untuk disesali ... sejengkal keputus asaan hanya akan memupus jalan panjang yang dapat kita lewati bersama.
Perjalanan kita menuntun pada sebuah makna bahwa Tuhan selalu bersama dengan orang yang meyakini adanya Tuhan.
Tetaplah berjalan dengan belajar dari apa yang telah kita lewati.
Langkah yang terlewati lalu memberi banyak pelajaran untuk dijadikan bekal.
Pelajaran ini lah yang akan menguatkan sampan kita.
Membuat sampan menjadi lebih siap untuk melawan ombak yang lebih besar.
Melewati jutaan karang yang terhampar sejauh mata memandang terjang.
Aku masih bersama-Mu dengan segala keterbatasanku.
Aku tetap mengharap - Mu dipersimpangan jika tak kudapati jalan mana yang harus kutempuh.
0 comments:
Post a Comment
Semerdeka merdeka mu untuk menulis disini