...

Monday, August 1, 2011

Menatap keadaan

Menapaki langkah yang kita pun tidak pernah tau apa yang sedang menanti untuk kita taklukan tantangan yang harus diselesaikan. 
Terus dan terus berusaha tetap mencari arti dari segala situasi yang telah terjadi dan yang akan terjadi. 
Mencoba mengerti bahasa kehidupan yang memberi banyak makna jika kita mampu membaca dengan seksama. Bahasa yang terkadang tidak dapat dimengeri oleh orang bisu dan buta atau bukan keduaduanya.
Misteri perjalanan ini memang menyisakan segala macam perjuangan yang harus diselesaikan tanpa mengenal kata "Give Up".


Memulai dengan merangkak, berlanjut dengan berjalan tertatih, berjalan tegap hingga kita benar-benar dapat berlari lebih kencang lagi dan menjadi lebih keras lagi hingga disuatu saat kita dapat keluar dan berteriak berkata "aku bisa" ( yang sebenar-benarnya tanpa ada intervensi dari apapun / sebuah independensi yang integrited ).
Hanya ada 3 pilihan dalam menatap keadaan ini untuk tetap bertahan...:
1. Diam dengan menerima keadaan yang ada.
2. Bergerak & berjuang untuk mengeubah keadaan dengan segala daya yang ada.
3. Melangkah lebih jauh untuk keadaan baru yang perlu ditaklukan.
Semuanya akhirnya berpulang pada diri masing-masing.
Bagaimana kita menatap keadaan, mangambil langkah yang paling tepat untuk menentukan arah.
Satu hal yang fundamental semoga tidak dilupakan adalah bagaimana kita mampu memproporsionalkan konsentrasi kita dalam melangkah dengan tetap mengingat ( Dzikir ) untuk apa kita melakukan semua ini, untuk siapa kita melakukan semua ini...karena itulah sebenarnya warna yang akan kita berikan pada dunia ini. Satu pondasi yang harusnya memberi segala kebaikan bagi semua yang ada disekitar kita.

0 comments:

Post a Comment

Semerdeka merdeka mu untuk menulis disini