...

Wednesday, May 29, 2013

Perjalanan (gak) tau jalan

Nekat saja...itu kata pertama yang terbesit ketika langkahku terhenti di tumpang (malang) siang itu, karena harus menjalani 2 tujuan untuk hari yang sama.
Perjalananku dimulai hari rabu dari surabaya pukul 06.00 dan transit ke sidoarjo...berlanjut menuju lokasi pertama (yaitu Desa duwet, tumpang malang).
Pikirku aku akan menempuh jalan mudah dengan mencari jalan alternatif dari pertigaan garuda (singosari) menuju pakis ... yang kubayangkan aku menemukan jalan yang bisa tempus monumen pesawat di pakis.

Moddiiiaaaaarrrr.......hahahahaha

ternyata jalan menuju lokasi itu harus melewati markas angkatan udara Abd.rahman saleh ... karena tidak yakin bisa lewat situ..akhirnya nyari jalan lain...muter muter lewat Jabung.
yang kulewati adalah kampung-kampung asri dan hamparan panjang kebun tebu sampai ketemu di jabung...pikirku jelas telat gitu saja lah untuk acara di malang.
tak kusangka ternyata jalan yang kulewati tembus pertigaan yang sudah sangat dekat dengan Tumpang (lokasi tujuan pertamaku)

Sampai sudah lah di Tumpang   !!!!!
selamat datang di tumpang ... ini baru awal dari penjelajahan (ra ngerti dalan)
bayanganku lokasi tempat acara yang akan dikunjungi ada di tengah keramaian kecamatan tumpang...ternyata...(SALAH LAGI PERKIRAANE hahahahahaha)

kami masih harus menanjak lagi ke desa lokasi beberapa kilo lagi ...dan jalan kecil adalah tantangan.

Sudah sampai disana lumayan disuguhi kopi sama ketela (Casava/kaspe) goreng - alias pohong.
aku menunggu saja di parkiran (maklum kan cuma jadi sopir hehehe)
begitu acara selesai , kamipun bersiap mencari info .. apakah bisa menuju Sukapura (Probolinggo) lewat jalur gunung bromo ... beberapa informan memberi info yang berbeda .. ada yang bilang bisa, ada yang bilang tidak ...

Ya NEKAT SAJA .... :D
lanjut, pancal saja pedal gas "si kancil" ... tujuan pertama mencari Desa Ngadas ... ujung dari kab.malang yang menghubungkan dengan gunung bromo.
masih saja semangat karena sampai di poncokusumo, hujan deras menyambut dan jalanan masih wajar saja.
tetapi kondisi berubah saat kami tiba di pertigaan gerbang Coban Pelangi.
Jalannya semakin buruk dan cenderung rusak untuk dilewati.
ditambah gerimis ... dan sepi yang lalu lalang...
sudah kepikiran untuk mundur dan balik saja lewat jalan raya.

Tapi semua berubah saat ada kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan...keyakinan kami bertambah bahwa nanggung kalau sudah sejauh ini mbalik.

Jalan semakin "terang"  waktu kami sudah berada di Gerbang "selamat datang di wana wisata tengger semeru"
kami yakin sebentar lagi yang kami cari akan ketemu.

Dan benar saja...setelah melewati jalan muter-muter...kami ketemu di gerbang Desa Ngadas ... pppllloooooongggg hehehehe

berhenti lagi di pos pantau untuk menanyakan apakan bisa "kancil" kami menuju probolinggo lewat jalur ini ..
Jawaban dari petugas penuh pertimbangan "bisa saja anda lewat sini menuju sukapura, tetapi anda tidak bisa balik lagi lewat jalan ini" ... ok ... kami melanjutkan keyakina kami untuk "mancal gasnya".

Istirahat sejenak setelah ketemu warung di dekat persimpangan yang memisahkan jalur menuju ranu pane dan gunung bromo ... Lumayan .... ketemu juga akhirnya kawasan bromonya...

kulanjutkan saja jalanannya .. turun terus sampai ketemu padang rumput ditengah "gunung-gunung kaya di film Teletubies"


=== AKU JADI CURIGA ... JANGAN-JANGAN YANG PUNYA IDE FILM TELETUBBIES YANG LATAR FILMNYA KAYA GUNUNG ITU ADALAH ORANG PROBOLLINGGO/MALANG/LUMAJANG (INDONESIA) ====  hehehehe ngawur saja































Lega rasanya sudah sampai di tengah tengah pasir ... yang tidak jelas kemanapun arah kita menghadap.
(mau main sepak bola disana cukup untuk banyak lapangan tu ... hehehe)



Perjalanan (nekat) ... tak tau jalan ... menghasilkan kepuasan saat titik yang dituju ternyata juga ditemukan.
tetapi ... sepanjang perjalanannya lah yang nikmat untuk dirasakan.

Selamat melanjutkan perjalanan...semoga kau temukan yang kau cari.


Monday, May 13, 2013

Mau Jadi Apa

Ini masih menurutku lho ... boleh setuju dengan cara berfikirku ... dan sangat boleh tidak setuju.
Kembali kepada masing-masing saja ... semuanya bebas memilih jalannya sendiri
mau jadi apa sebenarnya ... pengusaha, pejabat negara, tentara atau angkatan bersenjata atau mungkin gak perlu angkat-angkat dapat uang sejuta.

Hahahahaha ... mau apa saja sesukamu lah.

Tetapi kamu ini terlahir menjadi manusia kawan.
seberapa anda dapat memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.

Manusia itu apa ... ?
apa saja yang menunjukan manusia sebagai manusia, yang membedakan dengan makhluk yang lain ?
apa yang harus dilakukan sebagai manusia ?
kemana manusia seharusnya ?

Kok menurutku (lagi lagi ini masih subjektifku), untuk menjadi manusia saja sepertinya tidak mudah.
menjadi seutuhnya manusia, bukan manusia jadi jadian.

Manusia yang membedakan dengan makhluk lain adalah karena dia tersusun oleh raga, akal pikir dan ruh.
Manusia yang membedakan dengan makhluk lain karena dia adalah hamba sekaligus khalifah.
       binatang, tumbuhan, gunung, sungai danau yang bermuara di lautan adalah hamba yang taat tetap mereka bukan khalifah, " tetapi meskipun mereka bukan khalifah, tetap saja kita harus mau belajar pada mereka ". Tentang kesetiaan, ketaatan, harmoni dan ketulusan memberi tanpa menuntut.

Manusia ini bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan seluruh alam semesta.

lalu ... mau jadi apa ... selanjutnya

selamat melanjutkan perjalanan.



Wednesday, May 8, 2013

Sukar - Syukur

Kamu boleh bersenang senang jika sudah datang kebahagiaan yang kamu harapkan tiba ketika usahamu berbanding dengan karunia Tuhan berupa rencana yang terwujud, tapi kamu boleh juga bersedih kalau datang hal yang tak kamu harapkan tiba disaat yang menurutmu tidak tepat.

Itu semua wajar saja kok ... itu biasa saja, karena memang keinginan manusia itu "dalam filosofi Jawa adalah mulur-mungsret".
Kebanyakan orang mungkin sulit sekali bersyukur ketika begitu banyaknya rejeki yang Tuhan berikan pada manusia, dan sangat mudah nya menghujat Tuhan ketika bukan hal yang "baik" menurutnya menghampirinya .. hehehehe ... kira kira seperti itu lah.

 "mulur-mungsret"
mulur mungsret itu dalam bahasa indonesia adalah memanjang dan memendek. kira kira seperti itu juga lah sifat dasar keinginan manusia. kadang kadang sangat menggebu, disaat yang bersamaan juga bisa berubah drastis menjadi ketidak mauan untuk melakukannya.
ndak mesti lah .. ndak tentu lah ... ndak ajeg lah hal kaya gitu

kira kira begini pertanyaane ... seberapa lama seh kita akan merasakan kebahagiaan, jika hal yang sangat membahagiakan itu datang kepada kita ... seberapa lama kebahagiaan itu akan tetap bersemayam dan menyelimuti perasaan kita.
 dan saat datang keburukan, berapa lama seh itu akan menghantui alam fikiranmu ... apakah itu akan terus ada sampai akir hidupmu ... sak matekmu  ... saya yakin tidak seperti itu juga.

karena begitulah mulur-mungsret nya keinginan manusia

Sebenarnya kalau kita mau mengaitkan dengan hal-hal yang menyulitkan kehidupan manusia, kesulitan itu juga tidak kekal kok. Jadi kembali ke alinea pertama tulisan ini, anda boleh saja bersenang saat yang datang bahagia dan bersedih, menangis, meratapi keadaan saat keburukan yang datang...tetapi anda boleh juga kok tidak bereaksi apa-apa karena sudah tau bahwa itu hal yang biasa karena mulur-mungsretnya  tadi.

Ada banyak hal yang membuat anda tidak layak sebenarnya meratap ratapi keadaan jika ada kesulitan, karena banyak hal lebih pantas disyukuri dari pada fokus pada kesulitan sehingga hanya hal buruk yang muncul dari pikiranmu.

"picek matamu" ... hehehe ...
karena mungkin memang buta mata manusia untuk melihat hal baik yang bisa disyukuri daripada bergumul dengan kesedihan.

Coba fikir lagi, coba lihat lagi, coba rasakan lagi apa apa yang ada disekitarmu ... pikir lagi
lebih banyak mana yang pantas disyukuri daripada diratapi.

Karena bersyukur adalah cara terbaik menghadapi kesulitan.

Selamat melanjutkan perjalanan.



Monday, May 6, 2013

keDiri

Sebenarnya agak terlambat aku berangkat menuju kedai hari ini, tidak seperti biasanya yang jam 4 sore aku sudah nangkring di atas bis ... sore ini aku dapat tumpangan menuju malang. ya karena judulnya numpang jadi jadwal pemberangkatan juta ngikut saja.
Sebenarnya malam ini ada agenda diskusi mulai jam 8 malam di kedai yang rutin setiap sebulan sekali bersama dolor-dolor lawas saling berbagi ilmu dan kelakar juga tak lupa untuk terus menyambung dilaturahim.
Tema diskusi malam ini tentang keDiri ..
Awalnya aku ngobrol dengan teman-teman ku ketika aku bicara keDiri (hanya karena didengar kata kediri nya) banyak yang menganggap bahwa apa yang dibicarakan adalah tentang kota atau kabupaten kediri yang kenal selama ini. kediri yang identik dengan tahu dan gethuknya, kediri yang terkenal dengan pabrik gudang garamnya, kediri dengan pondok pesantren lirboyonya dan lain-lain lah tentang kediri.
Benar saja aku bilang kediri , pernyataan pertama yang muncul dari temanku adalah "kenapa dengan kediri bro, ada kenangan indah ta disana" ... :) tersenyum saja aku menanggapi komentar teman yang tadi. karena memang sudut pandang yang kami gunakan mungkin sedikit berbeda.

Noe "Letto" pernah bilang jika mengambilan kesimpulan itu tidak bisa lepas dari 3 hal , yaitu :
1. cara pandang
2. jarak pandang
3. dan jarak pandang
dan perbedaan ketiga metode itu akan menghasilkan penilaian  yang berbeda juga.

kembali ke kediri lagi ... sebenarnya jika mau "gathuk-mathuk (istilah dalam bahasa jawa) " ... menyambung nyambungkan saja untuk mencari relevansi kesimpulan, bisa saja kita coba cermati tentang kata kediri dengan keDiri ...
perumpamaannya begini saja ... apa yang terbayangkan ketika mendengar kata kota/kab kediri (kediri sebagai suatu tempat/daerah)... melihat kediri dari sudut kata " kediri " ???
yang tergambar mungkin tentang gethuk gedang dan tahu ... dan berbagai macam cerita tentang kuliner gethuk gedang dan tahu yang banyak kita temui di kediri.

dari dua kata itu saja coba kita lihat dari kata keDiri nya ...
seberapa jauh terfikirkan tentang gethuk dan tahu yang akirnya membawa kita pada kesadaran asal-asal dua benda itu ... seberapa jauh tingkat kesadaran kita ketika mendengar kata gethuk , kita dapat memikirkan tentang gedang nya atau hanya kepikiran tentang gethuknya saja, bagaimana tingkat kesadaran kita saat mendengar kata tahu dapat memikirkan tentang kedelainya atau hanya menikmati empuk tahunya .

Hehehe ... ini hanya hal sepele tentang kediri dan keDiri ... tentang gethuk gedang dan tahu yang terkenal dari kediri.

Selamat melanjutkan perjalanan menuju keDiri ... temukan "Dirimu" sendiri