Itu semua wajar saja kok ... itu biasa saja, karena memang keinginan manusia itu "dalam filosofi Jawa adalah mulur-mungsret".
Kebanyakan orang mungkin sulit sekali bersyukur ketika begitu banyaknya rejeki yang Tuhan berikan pada manusia, dan sangat mudah nya menghujat Tuhan ketika bukan hal yang "baik" menurutnya menghampirinya .. hehehehe ... kira kira seperti itu lah.
"mulur-mungsret"
mulur mungsret itu dalam bahasa indonesia adalah memanjang dan memendek. kira kira seperti itu juga lah sifat dasar keinginan manusia. kadang kadang sangat menggebu, disaat yang bersamaan juga bisa berubah drastis menjadi ketidak mauan untuk melakukannya.
ndak mesti lah .. ndak tentu lah ... ndak ajeg lah hal kaya gitu
kira kira begini pertanyaane ... seberapa lama seh kita akan merasakan kebahagiaan, jika hal yang sangat membahagiakan itu datang kepada kita ... seberapa lama kebahagiaan itu akan tetap bersemayam dan menyelimuti perasaan kita.
dan saat datang keburukan, berapa lama seh itu akan menghantui alam fikiranmu ... apakah itu akan terus ada sampai akir hidupmu ... sak matekmu ... saya yakin tidak seperti itu juga.
karena begitulah mulur-mungsret nya keinginan manusia
Sebenarnya kalau kita mau mengaitkan dengan hal-hal yang menyulitkan kehidupan manusia, kesulitan itu juga tidak kekal kok. Jadi kembali ke alinea pertama tulisan ini, anda boleh saja bersenang saat yang datang bahagia dan bersedih, menangis, meratapi keadaan saat keburukan yang datang...tetapi anda boleh juga kok tidak bereaksi apa-apa karena sudah tau bahwa itu hal yang biasa karena mulur-mungsretnya tadi.
Ada banyak hal yang membuat anda tidak layak sebenarnya meratap ratapi keadaan jika ada kesulitan, karena banyak hal lebih pantas disyukuri dari pada fokus pada kesulitan sehingga hanya hal buruk yang muncul dari pikiranmu.
"picek matamu" ... hehehe ...
karena mungkin memang buta mata manusia untuk melihat hal baik yang bisa disyukuri daripada bergumul dengan kesedihan.
Coba fikir lagi, coba lihat lagi, coba rasakan lagi apa apa yang ada disekitarmu ... pikir lagi
lebih banyak mana yang pantas disyukuri daripada diratapi.
Karena bersyukur adalah cara terbaik menghadapi kesulitan.
Selamat melanjutkan perjalanan.
0 comments:
Post a Comment
Semerdeka merdeka mu untuk menulis disini