...

Monday, January 21, 2013

Membandingkan dengan atasmu - jadinya Sakit Hati


"Jangan terlalu sering membandingkan dengan yang berada diatasmu,
Jadinya sakit hati,"

hahaha ...
kata yang bagus untukmu yang sedang belajar tentang kehidupan,
cocok untukmu yang masih mencari pola tentang pertanyaan untuk apa kau di dunia.
kata-kata diatas mungkin terkesan kurang cocok untuk para motivator ya,
saat banyak motivator begitu berapi api memberikan semangat untuk mendapatkan
segala hal yang memang kamu cita-citakan,mencapai segala sesuatu yang membuatmu dapat bangga
karena telah mencapai titik yang kebanyakan orang tidak mendapatkannya.
mencermati kata diatas seakan mulai membingungkan kita
untuk memilih mana langkah yang pas untuk kita.

sakit hati..siapa orangnya yang mau sakit hati. ada yang bilang lebih baik sakit gigi
daripada sakit hati, padahal rasane sakit gigi itu tidur saja tidak bisa membiusnya.
jika pilihan sakit hati bukan yang tepat untuk kita, otomatis kita tidak akan memilih
yang dapat menyebabkan sakit hatinya .
sederhana saja mungkin jika kita tak mendapatkan setinggi apa yang kita pandang
maka rasa yang kita rasakan bisa sakit hati, kecewa, marah dan ekspresi lain lah.

"Jangan terlalu sering membandingkan dengan yang berada diatasmu,
Jadinya sakit hati"


dari kata itu kesimpulannya dengan membandingkan yang ada diatasmu, cenderung
mengakibatkan kita sakit hati. kalau tidak ingin sakit hati, jangan membandingkan
dengan yang lebih tinggi dengan kita dong.

Perlu kita kaji kembali dolor dolor ...
kalau kalimat diatas kita generalisasi rasanya juga kurang fair.
memandang keatas jika membuat kita tidak pernah puas dan lupa bagaimana cara bersyukur
rasanya kalimat diatas boleh lah kita terima kesimpulannya.

tetapi untuk semangat mencari kebaikan sebagai tabungan kita untuk kehidupan
setelah dunia, saya rasa sah-sah saja.
asalkan anda semua tau batas-batasnya, batas bagaimana posisi kemanusiaan kita.
posisi makhluk dan sang Khalik.

apapun itu lebih baik anda lebih sering melihat diri sendiri saja.
itu tidak mudah karena matamu tidak dapat leluasa melihat dirimu sendiri tanpa cermin.
tetapi "matamu" dengan mudah mencermati dirimu sendiri dengan banyak "cermin".
saat engkau mengerti bagaimana caranya bersyukur,

"matamu" ki lho rek ... (bukan mata yang dimaknai sebagai indra saja).
tetapi mata yang terbentuk antara kemampuan melihat dengan mata dan dengan hati.
semoga kita semua tetap dapat mengerti kapan melihat keatas
kapan saatnya lebih sering melihat kebawah.


0 comments:

Post a Comment

Semerdeka merdeka mu untuk menulis disini