...

Wednesday, March 20, 2013

Hidup seperti ini saja aku mau


Aku tak punya lapak besar di tempat jual beli yang ramai dikunjungi orang-orang, aku tak menjual barang mewah yang sekali terjual bisa mendapatkan untung jutaan rupiah.
Dan akupun tak memiliki barang sendiri yang aku jual untuk sumber penghasilan, hanya mengambil barang dari orang di kota lalu kujual lagi disini ... pintu masuk istana giribangun karang anyar.

diawal minggu aku selalu ke kota untuk menyetorkan penghasilanku selama satu minggu, berapapun yang kuterima adalah apa yang telah Tuhan ukur terbaik untukku.
aku sudah sendiri sejak suamiku kembali kepada-Mu Tuhan ...
aku begini juga karena memang Engkau begitu sayang padaku.

Selasa adalah hariku mulai menjajakan berbagai macam barang yang kubawa dari kota, kain batik-kemeja batik-kaos dengan berbagai macam model kreasi sablonnya. Terkadang hingga petang tak juga ada yang laku daganganku, saat gerimis mulai turun di sore itu .. tak terasa gerimis air mataku juga menetes.
Sejenak seolah Tuhan menyadarkanku ... ada rembulan yang muncul ditengah gerimis itu.
kuusap pipiku dan kumulai mengemasi barang daganganku ... hanya bisa tersenyum aku melihat rembulan yang Tuhan berikan ... Tuhan mengisyaratkan bahwa aku harus istirahat sekarang, besok masih ada waktu lagi.

Berhari hari ternyata pengunjung istana giribangun tempat jenazah presiden indonesia kedua ini tak juga ramai dikunjungi orang-orang. artinya penghasilanku juga berbanding lurus dengan jumlah orang yang ke istana giribangun. Sesekali aku memelas pada para pengunjung yang sempat ngobrol denganku , ada yang berbelas kasihan sehingga membeli dagangan ini tetapi ada juga yang hanya berlalu begitu saja tanpa memperhatikanku, tetapi ada aku tak akan berburuk sangka kepada Tuhan hanya karena Tuhan tak memberiku rejeki materi padaku hari ini.

Hari minggu rutin aku ke kota solo untuk melakukan kegiatan bersama dengan kawan sejawatku.
kami orang-orang tua yang terlambat untuk belajar tentang agama mungkin ... setiap hari minggu aku ke kota  untuk mengaji, dari desa aku masih harus berganti dua kendaraan umum mulai angkot sampai bis kota. Hingga di kota aku masih harus oper becak untuk mencapai tempat mengaji.
mungkin aku terlambat untuk mempelajari agama ... di usia yang sudah renta baru kucari tentang Tuhanku.
tetapi aku yakin Tuhan tetap akan menerimaku karena keikhlasanku bukan karena aku terlambat memulai belajar agama.

Sudah lah begini saja aku tak masalah menjalani hidup ini ...
pagi yang masih bisa kuhirup udara segarnya dan malam yang masih bisa kunikmati lelapnya tidur di kala gelap tiba.


0 comments:

Post a Comment

Semerdeka merdeka mu untuk menulis disini