Jangan hargai aku karena barang apa yang aku bawa padamu
jangan hargai karena apa yang aku jual kepadamu
Jangan hargai aku dengan semau jalan ibamu
Karena bisa jadi ibamu malah menjerumuskanmu
Aku tak perlu ibamu ... tak perlu belas kasihanmu
Karena aku memiliki sesuatu yang pantas untuk aku tetap merasa tegar dengan keadaanku
Mungkin malah engkau tak memilikinya
Aku menjadi seperti ini juga karena kuatnya karang dalam diriku
Jangan hargai aku karena materi
Aku tak butuh materi yang dijadikan simbol pencarian
Bersyukur saja karena aku tak mengemis padamu
Aku hanya akan mengemis pada yang pantas aku mintai
Hargai aku karena semangat juangku
Hargai aku karena aku masih tetap kuat melebihi dirimu yang hanya mampu menunggu
Sejauh yang dapat aku tempuh, itulah rejeki yang sudah aku dapat dari Tuhanku
dan dalam sadarku, aku yakin bahwa Tuhan tidak pernah sedetikpun meninggalkanku
Hargai aku dengan harga yang pantas sebagai diriku
Mungkin aku tak semuda dirimu
dan yang kulakukan mungkin hanya untuk menyenangkan diri sembari menunggu Tuhan datang padaku lewat izrail
setiap hari sebenarnya kulihat jibril datang, mikail datang dan sesekali isrofil meniupkan terompetnya
Tiap tiupan sangkakala-Nya adalah kiamatnya penderitaanku yang berganti dengan petunjuk
aku tau aku miskin, aku tau aku tak punya apa-apa, aku tau sudah tak ada sanak saudara
Tetapi aku sangat tau bahwa aku juga bukan apa apa sebenarnya
karena Tuhanlah yang memiliki segalanya
Jangan tertipu dengan segala macam yang kau liat dariku
Bercerminlah saja pada dirimu sendiri