...

Friday, December 23, 2011

Titip Rindu

Rinduku terasa saat sendiri, terkadang terbesit asa untuk bertemu lagi denganmu

Saat senja menjelang datang...aku masih tak sadar bahwa engkau telah dekat dengan penantianmu
Kudengar kabar untuk mencari lebih jauh tentang kota ini
Semua masih seperti biasa saja kala hari berjalan seperti hari-hari kemarin yang telah terlewati
Tetapi Akhirnya tak dapat kami semua pungkiri bahwa engkau semakin renta
Engkau semakin tak dapat melawan usia yang telah menua
Engkau tampak lelah untuk terus bertahan

Waktu yang telah terlewati di kota ini...kuhabiskan untuk menemani dikala malam telah datang meninggalkan siang.
Hingga kau putuskan untuk tak melanjutkan karena situasi ini memberimu ketidaknyamanan berlama-lama disana.
Mungkin Tuhan telah mempersiapkan segalanya agar Engkau tetap tegar melewati
Dalam lemahmu tak pernah kau tampakkan hilangnya semangatmu.

Detik bersambung hari telah berlalu bersama bermacam kenangan yang tak akan pernah terlupakan.
Memang tak setiap hari aku dapat menemanimu saat ranjang dirumah membantumu meluruskan raga
Tetapi aku tak pernah lelah memberi spirit agar hari-hari terakhirmu tetap indah
Terkadang dalam hatiku menangis melihatmu yang lemah lunglai tak berdaya dalam peraduan

Kuceritakan tentang makna yang dapat kau ambil saat kerasnya dunia tak dapat kau lawan
Kucerita tentang sisi lain dunia saat tubuh mu tak dapat lagi tertopang oleh kuatnya tulang belakang.
Aku masih tetap disini ...
dan akan tetap disini ... semoga dalam dunia mu engkau mendapat yang terbaik
Aku tau engkau tersenyum dalam lemahmu dengan semua ceritaku

Tetapi sesekali tak dapat kau tutupi saat sakit itu telah dalam menusuk seluruh anggota ragamu.
Kutitipkan rinduku , semoga kau dapat mendengar
Tuhan ... aku pasrahkan yang terbaik dalam pencarianku




0 comments:

Post a Comment

Semerdeka merdeka mu untuk menulis disini