...

Friday, September 30, 2011

Rindukan Tuhan Walau Sejenak Saja


Rindu ada jika cinta telah menjadi rasa, dimana logika tak dapat mengikatnya dan argumen tak lagi dapat membantahnya.
Cinta dan Kasih sayang yang tulus akan sebuah keberadaan dengan ketiadaanya.
Jika cinta tak lagi ada maka tak lagi ada perhatian pada-Nya.
Jika rindu tak lagi terasa maka indahnya kasih sayang tak akan dapat membimbing pada Kehendak-Nya.

Rindukan Tuhan walau sejenak saja.
Karena rindulah yang membawa kita tetap mengharap pada-Nya.
Karena rindulah yang akan selalu membuat kita menginginkan pertemuan dengan-Nya
Rasa yang tak dapat ditunjukan dalam dunia nyata.
Sesuatu yang ada tetapi indra tak dapat menjelaskan tentang indahnya

Rindukan Tuhan walau sejenak saja.
Jika kita dapat merasakan kebesarannya maka cinta dan kasih sayang-Nya dapat kita rasakan begitu besarnya pada semua.
Jika kita dapat merasakan kemuliaanya maka kebaikan-Nya kepada kita akan terasa mulia tanpa pamrih didalamnya.
Jika indahnya ciptaan-Nya dapat membawa kita mengindahkannya maka indahnya nurani dapat terasa bagi yang memikirkannya.

Rindukan Tuhan walau sejenak saja.
Saat rindu itu telah tiada hanya kehampaan yang terasa di dalam jiwa.
Keberangkatan mentari menuju senjanya hanya akan menjadi pencari malam tanpa makna
Semua berlalu tanpa makna yang dapat membawa kita mengerti pada dunia.
Membuat kita terlena bahwa nyata ini adalah keterbatasan ruang dan waktu saat dunia masih ada.

Rindukan Tuhan walau sejenak saja.
Doa ku dalam setiap tunduku dalam sujud.
Aku berharap Engkaulah yang selalu ada dalam setiap alasanku memilih keputusan.
Aku berharap Kepadamu lah semua ku gantungkan tanpa ada yang lain yang menjadi wujud.
Karena Rinduku aku rela menderita untuk mendapatkan kemuliaan.