Yakin berarti membenarkan dalam
hati dan melakukan dalam tindakan nyata
Keyakinan, kepercayaan adalah
proses yang dilewati manusia untuk memperkuat diri menghadapi dunia.
Yakin pada islam berarti memiliki
konsekuensi logis akan sebuah pencarian pada ajaran islam.
Tidak buta pada doktrin, juga tidak
taqlid pada doktrin.
Karena doktrinasi bukan lah hasil
akhir, doktrinasi adalah proses.
Dan hasil akhirnya tetaplah sebuah
keyakinan.
Islam secara harfiah berarti
selamat, berserah (pasrah).
Dalam bahasa saya berserah diri kepada tuhan untuk sebuah jalan keselamatan
yang tuhan telah janjikan melalui kitab-nya (Al Quran).
Tuhan dekat dengan manusia, sangat
dekat ... Sehingga kita tak dapat melihatnya tetapi kita dapat merasakannya.
Rasa ini tak berlaku untuk orang –
orang yang tidak meyakini adanya tuhan.
Orang yang tidak pernah benar
mencoba mengenal dan mengerti esensi manusia.
Semakin sering kita berusaha
berbicara pada nurani, mengerti keberadaanya dan apa yang dia tunjukan maka
semakin kuat keyakinan kita pada kekuatan metafisik yang ada pada diri kita.
Sepintas ini hanya menjadi omong kosong bagi yang tidak pernah mencoba meramu
akal dan nuraninya.
Disadari ataupun tidak kita tidak
akan pernah lepas dari nurani. Bisikan nurani ini adalah hal yang tidak dapat
kita indra dengan indra fisik. Nurani, qolbu
dan istilah – istilah lainnya adalah sebuah kekuatan besar dalam diri
yang membangkitkan, kekuatan yang dapat merubah sesuatu yang mungkin sulit
untuk dirubah.
Mencari dengan penuh kesadaran
dengan berbekal satu keyakinan kecil yang terus harus tetap diasah. Sehingga
keyakinan itu berubah menjadi besar dan menguatkan raga ini untuk melawan
keadaan yang mungkin tak selamanya selaras dengan akal.
Bisikan ini muncul disaat kekuatan
fisik tak lagi dapat bangkit. Bisikan yang ada saat kita timpang dalam
persimpangan. Bisikan yang lebih kuat suara positifnya dan selalu memberikan
petunjuk kebaikan jika kita mau jujur mendengarkan Dia yang berbisik.
Keyakinan tanpa proses pembuktian
membuat kita lemah saat menemui hambatan, membuat fikiran ini lemah untuk terus
mencari celah bagaimana keluar dari masalah.
Dan Tuhan memberi persimpangan
disetiap jalan agar kita senantiasa belajar, memperkuat ilmu pengetahuan dan
terus memuncakkan keyakinan.