...

Saturday, April 20, 2013

BERANI MELANGKAH

Suatu hari Luqman Hakim ditanya oleh seseorang , "maukah engkau diangkat oleh Allah menjadi khalifah ?" Ahli hikmah itu menjawab , bila Tuhan menyuruhku memilih , aku lebih suka kebebasan daripada menerima menerima cobaan. Namun kalau Allah menetapkan atas diriku, akupun mendengar dan patuh, kalau Allah SWT melakukan itu terhadap diriku ".

Ketik ditanya lagi mengapa dia berkata begitu, Luqman mengemukakan alasannya. "sesungguhnya, penguasa meski dalam keadaan paling buruk dan kritis sekalipun, ia tetap dikerumuni orang dari berbagai jurusan. kalau nasibnya baik, maka untunglah dia bisa selamat. namun sebaliknya kalau dia keliru bertindak, dia tersesat dari jalan ke surga".

Suatu hari ia berkata kepada anaknya, "Hai anakku lakukannlah enam prinsip yang bisa memberi kemaslahatan dirimu, baik mengenai agamamu maupun duniamu".



Prinsip Pertama
Laksanakanlah kepentinganmu hingga selesai, jangan peduli orang lain dan tak usah kamu dengar perkataan dan cemoohan mereka. sebab bagaimanapun kamu tak akan bisa membuat semua lega. keridhaan semua orang adalaha cita cita yang tak mungkin terwujud

Prinsip Kedua
majulah terus kalau engkau yakin program program yang akan dilakukan itu benar.

Prinsip Ketiga
Memilih tim kerja yang baik. " hai anaku, janganlah kamu kirim seorang utusan yang bodoh, bila tak ada seoragpun yang terbaik, maka jadilah kamu delegasi dari dirimu sendiri". hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW,

     " Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah saat kehancurannya. "

Prinsip Keempat
mengangkat tim penasihat yang berpengalaman , "anakku mintalah saran dari orang yang telah banyak berpengalaman. karena , dia akan memberi pandangan kepadamu berdasarkan pengalaman yang telah dibayar mahal, sedangkan kamu tinggal mengambilnya saja tanpa membayar sepeserpun." kata Luqman kepada anaknya.

Prinsip Kelima
Penguasa harus mendekati kalangan ulama mendengar pandangan dan nasehat mereka dengan sebaik baiknya. kata luqman "hai anakku bergaulah dengan para ulama dan rapatkanlah dengan kedua lututmu kedekat mereka , sesungguhnya Allah menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana menghidupkan tanah dengan hujan yang deras.

Prinsip Keenam
Mengutamakan hal hal yang menyangkut hidup orang banyak, seperti menyediakan dan mendistribusikan bahan pokok, menciptakan lapangan kerja kebebasan dan demokrasi.

Jika engkau melakukan keenam prinsip itu, insyAllah engkau bisa hidup di dunia dengan tenang dan mendapat kebahagiaan di akhirat.

kolom Renungan dari buletin Al-Maidah edisi 16 Tahun XXI.

Thursday, April 11, 2013

S A M A

Sekarang atau nanti sama saja to
Panjang atau pendek sama saja to
Kamu mau dimatikan sekarang atau nanti sama saja
Kamu mau diumurkan panjang atau pendek sama saja

Jadi kayake tidak perlu ada pengkhususan kamu yang lebih dulu lahir harus begini begitu
dan aku yang ada dibelakang usiamu harus ada perlakuan yang berbeda
bukannya kita sama saja
biar kamu tua-muda, superior-inferior, terkenal-tersingkir dan terasing
bukannya kita sama saja

kamu yang tua berlakulah selayaknya orang yang lebih tua
kamu yang muda berbuatlah selayaknya orang muda
tidak perlu ada yang diperbedakan ... membandingkan boleh lah , asal jelas dasar berfikir pembandinganmu
saling menghargai dengan cara berfikir masing masing

yang tua mungkin punya pemikiran sendiri dengan segala pertimbangannya
dan yang muda punya rencana dengan pertimbangannya
jika berbeda tidak perlu ditabrakkan dong
dan tidak usah merasa saling benar
karena sama sama merasa benar sebenarnya kebodohan

sudah lah ... wong kita ini masih terikat daging kok
jika sudah lepas daging dari jiwamu, mungkin keterikatanmu pada hal-hal yang terbatas dapat dihilangkan
sejatimu bukan yang sekarang ini dapat kau indra 5

Selamat melanjutkan perjalanan.



Tuesday, April 9, 2013

GELANDANGAN di Negaraku sendiri

Dulu aku adalah PEJUANG, sekarang aku menjadi GELANDANGAN di Negaraku sendiri 

yang darah dan nyawaku pernah ku pertaruhkan pada bangsa ini.

Sekarang kalian yang menikmati, tapi kalian juga yg menelantarkan kami.

 

Indonesia masih belum MERDEKA, Biaya perayaan Upacara Kemerdekaan di Istana Negara 

Menghabiskan dana Rp 7,18 Miliar, sedangkan dulu Kami hanya bermodalkan SEMANGAT 

JUANG.
 

Aku merasa Hidup di Negara yg tidak tahu berterimakasih kepada Para Pahlawan !









Sebuah Catatan para Pejuang Kemerdekaan