...

Thursday, March 21, 2013

Jangan Hargai Aku











Jangan hargai aku karena barang apa yang aku bawa padamu
jangan hargai karena apa yang aku jual kepadamu
Jangan hargai aku dengan semau jalan ibamu
Karena bisa jadi ibamu malah menjerumuskanmu

      Aku tak perlu ibamu ... tak perlu belas kasihanmu
      Karena aku memiliki sesuatu yang pantas untuk aku tetap merasa tegar dengan keadaanku
      Mungkin malah engkau tak memilikinya
      Aku menjadi seperti ini juga karena kuatnya karang dalam diriku

Jangan hargai aku karena materi
Aku tak butuh materi yang dijadikan simbol pencarian
Bersyukur saja karena aku tak mengemis padamu
Aku hanya akan mengemis pada yang pantas aku mintai

      Hargai aku karena semangat juangku
      Hargai aku karena aku masih tetap kuat melebihi dirimu yang hanya mampu menunggu
      Sejauh yang dapat aku tempuh, itulah rejeki yang sudah aku dapat dari Tuhanku
      dan dalam sadarku, aku yakin bahwa Tuhan tidak pernah sedetikpun meninggalkanku

Hargai aku dengan harga yang pantas sebagai diriku
Mungkin aku tak semuda dirimu
dan yang kulakukan mungkin hanya untuk menyenangkan diri sembari menunggu Tuhan datang padaku lewat izrail
setiap hari sebenarnya kulihat jibril datang, mikail datang dan sesekali isrofil meniupkan terompetnya
Tiap tiupan sangkakala-Nya adalah kiamatnya penderitaanku yang berganti dengan petunjuk
aku tau aku miskin, aku tau aku tak punya apa-apa, aku tau sudah tak ada sanak saudara

Tetapi aku sangat tau bahwa aku juga bukan apa apa sebenarnya
karena Tuhanlah yang memiliki segalanya
Jangan tertipu dengan segala macam yang kau liat dariku
Bercerminlah saja pada dirimu sendiri

Wednesday, March 20, 2013

Hidup seperti ini saja aku mau


Aku tak punya lapak besar di tempat jual beli yang ramai dikunjungi orang-orang, aku tak menjual barang mewah yang sekali terjual bisa mendapatkan untung jutaan rupiah.
Dan akupun tak memiliki barang sendiri yang aku jual untuk sumber penghasilan, hanya mengambil barang dari orang di kota lalu kujual lagi disini ... pintu masuk istana giribangun karang anyar.

diawal minggu aku selalu ke kota untuk menyetorkan penghasilanku selama satu minggu, berapapun yang kuterima adalah apa yang telah Tuhan ukur terbaik untukku.
aku sudah sendiri sejak suamiku kembali kepada-Mu Tuhan ...
aku begini juga karena memang Engkau begitu sayang padaku.

Selasa adalah hariku mulai menjajakan berbagai macam barang yang kubawa dari kota, kain batik-kemeja batik-kaos dengan berbagai macam model kreasi sablonnya. Terkadang hingga petang tak juga ada yang laku daganganku, saat gerimis mulai turun di sore itu .. tak terasa gerimis air mataku juga menetes.
Sejenak seolah Tuhan menyadarkanku ... ada rembulan yang muncul ditengah gerimis itu.
kuusap pipiku dan kumulai mengemasi barang daganganku ... hanya bisa tersenyum aku melihat rembulan yang Tuhan berikan ... Tuhan mengisyaratkan bahwa aku harus istirahat sekarang, besok masih ada waktu lagi.

Berhari hari ternyata pengunjung istana giribangun tempat jenazah presiden indonesia kedua ini tak juga ramai dikunjungi orang-orang. artinya penghasilanku juga berbanding lurus dengan jumlah orang yang ke istana giribangun. Sesekali aku memelas pada para pengunjung yang sempat ngobrol denganku , ada yang berbelas kasihan sehingga membeli dagangan ini tetapi ada juga yang hanya berlalu begitu saja tanpa memperhatikanku, tetapi ada aku tak akan berburuk sangka kepada Tuhan hanya karena Tuhan tak memberiku rejeki materi padaku hari ini.

Hari minggu rutin aku ke kota solo untuk melakukan kegiatan bersama dengan kawan sejawatku.
kami orang-orang tua yang terlambat untuk belajar tentang agama mungkin ... setiap hari minggu aku ke kota  untuk mengaji, dari desa aku masih harus berganti dua kendaraan umum mulai angkot sampai bis kota. Hingga di kota aku masih harus oper becak untuk mencapai tempat mengaji.
mungkin aku terlambat untuk mempelajari agama ... di usia yang sudah renta baru kucari tentang Tuhanku.
tetapi aku yakin Tuhan tetap akan menerimaku karena keikhlasanku bukan karena aku terlambat memulai belajar agama.

Sudah lah begini saja aku tak masalah menjalani hidup ini ...
pagi yang masih bisa kuhirup udara segarnya dan malam yang masih bisa kunikmati lelapnya tidur di kala gelap tiba.


Thursday, March 14, 2013

Bersama Kita

Selamat malam kawan - kawan semua, dan seperti malam sebelumnya.
Kita bertemu bersama disini, ditempat ini, diwaktu yang sama.
Semoga dengan isi kepala yang berbeda.
Wawasan yang berbeda, ilmu pengetahuan yang berbeda dari sebulan lalu kita sudah bersama.

Kawan ...
kita semua sadar bahwa kita tetap sama saja dengan yang lainnya.
kalaupun engkau berbeda tak usah ditunjukan sebagai pembeda.
Tunjukan saja dengan hal nyata untuk membantu sesamamu keluar dari yang mereka anggap duka.

Sederhana saja kita bersama.
Tak ada tempat mewah...hanya segelar tikar murah yang cukup menahan dingin
Jika malam semakin larut.
Dan atap jerami yang mampu menghalangi air saat hujan harus meneteskan air kehidupannya.

Kelakar, tawa dan segala hal yang dapat kita bicarakan saat bersama
Tidak peduli engkau dari mana, engkau suku apa, agamamu apa
Rokok dan kopi teman yang setia
Kita semua sama saja diatas tikar sederhana,
Karena semua sadar bahwa tak ada yang pantas diunggulkan dari yang lainnya.
Berbaik baik lebih memperindah kebersamaanku dan kebersamaanmu.

Hakikatnya kita tidak pernah benar benar tau.
Kalaupun sekarang tau, mungkin nanti atau besok kita tidak akan tau lagi.
Dan kita tidak akan pernah lepas dari kondisi "tidak tau", maka perlu selalu berharap untuk terus ditunjukan jalannya.

Seperti yang kita ketahui dalam aktifitas sholat setiap harinya.
Meskipun kita telah khusyuk dan rutin menjalankan sholat.
Tetap saja kita berada dalam kondisi ketidak tahuan.
Sehingga dalam setiap kali sholat kita tetap memohon untuk ditunjukan jalan yang lurus.
(surat alfatihah dibaca disetiap rokaat sholat).

Kita bersama untuk mencari ketidak tahuan itu.
Bersama saling berbagi , saling memberi.

Tuesday, March 5, 2013

Manusia Juga Bisa

Tidak pernah Tuhan menciptakan manusia  satu dan lainnya benar-benar identik satu sama lain. Sekembar-kembarnya saudara kembar pasti ada yang berbeda, karena itulah yang membuat unik manusia satu dengan yang lainnya.
Manusia sebenarnya punya cara sendiri berdasar kemampuan masing-masing untuk menyelesaikan masalahnya, itupun kalau dia masih menganggap masalah sebagai masalah.
Otak kita diciptakan dengan kemampuan yang berbeda satu sama lain.
Kemampuan penglihatan, pendengaran, daya cium, kemampuan menangkap apapun yang dia respon dari keadaan sekitar.
Manusia sebenarnya bisa mandiri untuk menyelesaikannya.
Karena memori manusia tidak pernah benar-benar kosong dari perjalanan masa lalunya.
Bisa jadi apa yang dia hadapi sekarang pernah dia hadapi sebelumnya dan dia sudah pernah menyelesaikannya, tetapi terkadang tidak sedikit juga tidak melakukannya.
Tidak melakukan "recall" yang dalam bahasa umum refleksi sehingga kode kode yang ada dalam syaraf otak mampu membantu mencari cara.
Mecari cara untuk keluar dari lubang kebanjiran, tidak sekedar menyesuaikan diri dengan "banjir" yang selalu dan rutin dia hadapi dalam periode tertentu dalam kehidupannya.
Jadi ... jangan pernah berkecil hati dengan dirimu sendiri.
engkau itu tetap memiliki potensi untuk maju meski engkau bukan pemilik mutlak atas dirimu.
Tuhan bersemayam dalam dirimu, Tuhan dekat bersama dirimu .. tetapi tetap saja engkau bukan Tuhan.



Minimal dengan sedikit yang Tuhan telah titipkan pada jasadmu lewat Ruh, engkau punya potensi illahiyah dalam dirimu.
Itulah yang membuatku berkata, sebenarnya manusia punya cara sendiri - sendiri untuk menyelesaikan masalahnya.
Tidak harus meniru dari orang lain, tidak harus sama dengan orang lain .
Asli dari dirimu sendiri ... itulah yang orisinil (original) dari dirimu sendiri dan bisa jadi itulah petunjuk langsung Tuhan kepadamu.

Perjalanan panjangmu itu pasti ada yang bisa dijadikan catatan-catatan kecil.
Catatan kecil untuk temanmu melewati cakrawala...mengarungi kawah candradimuka.
dan akhirnya "Pertemuan" yang engkau rindukan akan terwujud segera.

Selamat melanjutkan Perjalanan.