...

Monday, January 28, 2013

Sebenarnya...Kegelapan tidak pernah ada

Hai kawan jangan takut jangan resah, 
Bila lampu kamar mulai dipadamkan.


Ingat awal tahun 2000an cuplikan lirik lagu itu dinyanyikan oleh tasya bersama duta Sheila on 7. Jangan takut akan gelap saat lampu-lampu yang biasanya ada untuk menerangi ruangan mulai mati atau sengaja dimatikan. Di era modern sekarang alam fikiran manusia dibuat seolah - olah sumber penerangan di dunia ini adalah lampu-lampu dan berbagai macam jenis cahaya yang dihasilkan manusia. Jika tanpa itu maka kegelapanlah yang akan dunia hadapi karena tidak ada cahaya darinya.
Malam mungkin adalah kondisi yang paling gampang untuk kita menemukan kegelapan dari kacamata berfikir manusia modern. Disaat matahari yang mampu memberi cahaya luarbiasa hilang dari posisinya sehingga terangpun ikut berganti dengan gelap. Umumnya saat senja tiba orang-orang akan mulai menyalakan lampu-lampu atau penerang dan mulai gelisah juga jika tanpa cahaya untuk malam harinya.
Semakin sempit ruang maka kegelapan akan semakin dekat dan saat ruang menjadi lebih terbuka maka intensitas cahaya juga semakin besar. Tetapi terkadang teori itu juga hanya hasil dari sugesti pemikiran banyak orang yang akirnya kita simpulkan menjadi kebenaran. Sebenarnya engkau tidak wajib percaya dan setuju dengan teori seperti itu.
Carilah kebenaran dengan menemukannnya sendiri. Kegelapan itu tidak pernah ada sebenarnya, itu menurutku dari hasil perjalananku. Segelap apapun yang kau sedang hadapi sebenarnya tak gelap gelap juga. Lihatlah disekelilingmu tak mungkin kamu tak menemukan cahaya, jika cahaya adalah penerang.
Sekecil apapun dia, jika dia mampu memberi engkau penerangan dialah cahaya. Celah kecil hasil pendaran cahaya yang tak dapat kau lihat sebelumnya, tetap saja dia memberimu cahaya.

Seperti itulah cahaya ... sebenarnya engkau tak akan pernah menemukan kegelapan.
Jika cahaya adalah apa yang dapat diindra oleh mata, bagaimana cahaya bagi mereka yang buta.
Karena engkau juga merupakan cahaya, jadi sebenarnya tidak pernah ada kegelapan.

Wednesday, January 23, 2013

Apa Saja

Jadikan dirimu adalah modal terbaik untuk kehidupanmu ... apapun itu.

Harapanmu adalah sumber semangatmu ... perjelas harapanmu.

Jalanmu kau sendiri yang menentukan setelah Tuhan.

yang kutau ... AKU TAK BOLEH MENYERAH.

pelajarilah masa muda mu.

mulailah menimbang kecenderungan banyak baiknya atau buruknya.

Mualailah dari dirimu sendiri...apa saja...kamu ga akan rugi dengannya.



analogi 1,2,3,4,5,6 ... tentang angka-angka itu sudah ditentukan tetapi kamu mau milih angka berapa itu ikhtiar.
 
hehehehe ... aku ini ngomong apa sebenarnya.
 
Maaf kawan .. jika yang kukatakan banyak salahnya. 
Hanya omongan orang kecil yang tidak tau apa-apa.

Monday, January 21, 2013

Membandingkan dengan atasmu - jadinya Sakit Hati


"Jangan terlalu sering membandingkan dengan yang berada diatasmu,
Jadinya sakit hati,"

hahaha ...
kata yang bagus untukmu yang sedang belajar tentang kehidupan,
cocok untukmu yang masih mencari pola tentang pertanyaan untuk apa kau di dunia.
kata-kata diatas mungkin terkesan kurang cocok untuk para motivator ya,
saat banyak motivator begitu berapi api memberikan semangat untuk mendapatkan
segala hal yang memang kamu cita-citakan,mencapai segala sesuatu yang membuatmu dapat bangga
karena telah mencapai titik yang kebanyakan orang tidak mendapatkannya.
mencermati kata diatas seakan mulai membingungkan kita
untuk memilih mana langkah yang pas untuk kita.

sakit hati..siapa orangnya yang mau sakit hati. ada yang bilang lebih baik sakit gigi
daripada sakit hati, padahal rasane sakit gigi itu tidur saja tidak bisa membiusnya.
jika pilihan sakit hati bukan yang tepat untuk kita, otomatis kita tidak akan memilih
yang dapat menyebabkan sakit hatinya .
sederhana saja mungkin jika kita tak mendapatkan setinggi apa yang kita pandang
maka rasa yang kita rasakan bisa sakit hati, kecewa, marah dan ekspresi lain lah.

"Jangan terlalu sering membandingkan dengan yang berada diatasmu,
Jadinya sakit hati"


dari kata itu kesimpulannya dengan membandingkan yang ada diatasmu, cenderung
mengakibatkan kita sakit hati. kalau tidak ingin sakit hati, jangan membandingkan
dengan yang lebih tinggi dengan kita dong.

Perlu kita kaji kembali dolor dolor ...
kalau kalimat diatas kita generalisasi rasanya juga kurang fair.
memandang keatas jika membuat kita tidak pernah puas dan lupa bagaimana cara bersyukur
rasanya kalimat diatas boleh lah kita terima kesimpulannya.

tetapi untuk semangat mencari kebaikan sebagai tabungan kita untuk kehidupan
setelah dunia, saya rasa sah-sah saja.
asalkan anda semua tau batas-batasnya, batas bagaimana posisi kemanusiaan kita.
posisi makhluk dan sang Khalik.

apapun itu lebih baik anda lebih sering melihat diri sendiri saja.
itu tidak mudah karena matamu tidak dapat leluasa melihat dirimu sendiri tanpa cermin.
tetapi "matamu" dengan mudah mencermati dirimu sendiri dengan banyak "cermin".
saat engkau mengerti bagaimana caranya bersyukur,

"matamu" ki lho rek ... (bukan mata yang dimaknai sebagai indra saja).
tetapi mata yang terbentuk antara kemampuan melihat dengan mata dan dengan hati.
semoga kita semua tetap dapat mengerti kapan melihat keatas
kapan saatnya lebih sering melihat kebawah.


Wednesday, January 9, 2013

M.O.D.A.R - O


Wes modar o ae ...
ora usah suwe suwe.
ng kene o yo ra guno.
wes ndang modar o ae.

Modar o ( mati saja ) ... aku tertawa melihat polah tingkahmu yang masih terbawa saja dengan dunia. Kau gadaikan apa yang harusnya diperjuangkan dan dipertahankan, ternyata malah kalah karena giuran yang tak jelas arahnya. Iming - iming yang tak tentu nilainya dan mungkin banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.

Mati saja lah kau sekarang ... belenggu yang menggiring manusia kepada ketidaktauan manusia pada dirinya sediri. Manusia yang tak mengenal dirinya sendiri, manusia yang tak mengerti makna dirinya, manusia yang tak dapat melihat dengan hati, manusia yang terus tertutupi dari cahaya Ilahi.

Dunia .. oh dunia ... engkau memang sangat dalam memukauku. kusadari memang engkau telah lama menjajahku dan mengakar dalam alam bawah sadarku, engkaulah yang tampak di mataku. engkau memang elok dunia, engkau memang indah dunia ... tapi maaf engkau bukanlah "istriku". sememukau apapun engkau tetap aku tak akan terpikat olehmu. aku akan bergaul denganmu, aku akan bersahabat denganmu dan segala hal denganmu tetapi aku akan membatasi diriku untukmu.

wes modar o ae
sudah ... mati saja sana.
aku akan berdiri disini sendiri dengan kedua kakiku dan kaki kaki - Nya. aku yakin aku cukup dengan kesadaran penuh bahwa kebaikan yang harus aku junjung. kebenaran yang tetap akan aku bawa, kemana saja dan kapan saja. sudah cukup itu saja.

aku akan terus menertawakanmu jika engkau tak lelah lelahnya menggodaku, terus saja engkau bersikap seperti itu dunia. aku tidak akan selamanya bersamamu, aku akan meninggalkanmu suatu saat nanti dan kita pasti akan berpisah. aku, engkau dan segala ciptaan-Nya tidak ada yang abadi.

Selamat jalan ... aku memilih perjalananku yang seperti ini