...

Saturday, December 22, 2012

Jangan Paksa aku untuk jadi apa-apa

Jangan paksa aku untuk berhasil.
Jangan paksa aku untuk sukses.
Jangan paksa aku untuk menjadi apa,
Dan apa saja yang aku dan kamu pun tidak tau akhirnya.

aku bukan penguasa segalanya yang dapat menentukan hasil akhir,
aku hanya manusia yang serba terbatas,
Jika ada yang bilang manusia adalah makhluk sempurna,
Pelajari dulu tentang "kesempurnaan penciptaan" itu sebelum mengaung meneriakannya.

Manusia hanya bagian kecil buih yang tersebar dari ciptaan Sang Khalik.
Sekarang masihkah manusia pantas mengatakan dia makhluk sempurna,
Masih pantaskah bersikap angkuh atas kebodohan yang tetap dia pelihara,
Dengan melupakan apa yang membuatnya lebih dari ciptaan lainnya.



Sekali lagi jangan paksa aku untuk jadi apa-apa,
aku tak punya apa-apa tanpa-Nya,
Jika engkau (orang lain) ingin membantuku,
Bantu aku untuk tetap menjaga semangatku tetap menyala,
Jika suatu saat dia membara, ingatkan aku agar tidak melebihi yang seharusnya.

aku sampai saat ini masih yakin bahwa spiritlah yang menentukan segalanya,
bukan karena saat ini engkau menjadi apa sehingga berhak berkuasa,
Kekuasaan itu kosong tanpa spirit yang benar,
jika aku dapat menyelesaikan perjalanan ini ... Alhamdulillah
Jika harus tidak dapat kuselesaikan ... ya sudah
yang kutau ... aku tak boleh menyerah

selama yang kulakukan tidak mengganggumu ... biarkan diriku

Tuesday, December 4, 2012

Jangan Menangis (Lagi) Nak





Aku tau engkau ingin sesuatu ...
untuk anak seusiamu,
itu mungkin hal yang wajar kau minta,
hal yang biasa teman sebayamu meminta pada orang tuanya.

Kepolosanmu pada keinginan,
memang tak boleh disalahkan,
karena itu memang duniamu,
itu adalah masa-masamu melewati jalan dalam sajadah hidupmu.

Tapi ... maafkan bapakmu anakku,
mungkin engkau tak akan mendapat apa yang teman-temanmu semua dapatkan,
keranjang yang kubawa sejak subuh tadi, masih tetap penuh sesak hingga senja tiba.

Semoga esok bapak dapat rejeki, akan kita beli layang-layang untuk kau terbangkan.
Jikapun tidak besok, mungkin lusa.
Jangan menangis lagi nak ...
Untuk membeli layang - layang saja mungkin terasa berat bagi bapak.

Sekarang usaplah air matamu nak ...
Jika bapak tak dapat membelikanmu layang-layang, bapak berjanji akan menghadirkan layang-layang untuk kau terbangkan esok saat mentari sudah tinggi menyingsing fajar.
Sekarang kita raut sendiri bambu yang ada di belakang rumah, kita buat sendiri layang-layangnya.

Anakku ... maafkan bapakmu yang tak seperti bapak teman-temanmu.
mungkin temanmu dengan mudah mendapat keinginannya dari dompet bapaknya.
Pesan bapak padamu nak ...
tak selamanya kebahagiaan itu datang dari luar diri kita.

tak ubahnya layang-layang diatas,
Memang bapak tak dapat membelikan layang-layang,
Tetapi keinginan untuk tetap memberikanmu layang-layang dan membahagiakanmu,
Tak mungkin bapak lewatkan karena engkau adalah harapan atas cita-cita masa depan.