...

Thursday, July 26, 2012

Sluku-sluku bathok


1. Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo (sluku-sluku bathok, bathoknya geleng-geleng-red), berasal dari kata “Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah” (masuk masuklah bathinmu , bathinmu kepada Tuhan), atau bathinmu harus lailaha illallah. ADa juga yang berpendapat, itu dari kata “Ghuslu Ghuslu Bathnaka…” (sucikanlah batinmu) . Entah mana yang benar, yang jelas, kita juga tahu saat seseorang berdzikir Laa ilaa ha illallah, kepalanya akan bergeleng2 ke kiri ke kanan, persis seperti bathok kelapa yang ela-elo (geleng-geleng). Oya, bathok adalah tempurung kelapa, yang secara filosofi dan bentuknya seperti kepala manusia

2. Sirama menyang sala (bapak pergi ke sala), dari kata Sharimi Yasluka (petik dan ambillah satu jalan masuk) *Tentunya yang dimaksud adalah jalan kebahagiaan dan keselamatan, melalui beragama secara benar, berIslam secara benar.

3. Oleh-olehe payung mutha (oleh-olehnya payung mutha), dari kata “Laailaha illaallah hayun wal mauta”, artinya meng-Esakan Allah dari hidup sampai maut. * Payung mutha adalah payung jadul dari kertas semen yang sangat besar, biasanya untuk mengiringi keranda jenazah.

4. Mak jenthit lolobah, dari kata “mandzalik muqarabah“, artinya maka siapa yang dekat (pada Allah). Mak jenthit juga menunjukkan bahwa nyawa manusia itu singkat, gampang saja putus jika Allah berkehendak.

5. Wong mati ora obah (jasad yang sudah meninggal tidak dapat bergerak), dari kata “hayun wal mauta innalillah”, artinya dari hidup hingga mati adalah milik Allah.

6. Yen obah medeni bocah (kalau dia bergerak akan membuat takut anak-anak), dari kata “mahabbatan mahrajuhu taubah”, artinya kecintaan yang menuju pada taubat


7. Yen urip goleka dhuwit (tapi kalau dia masih hidup, cari uanglah), dari kata “yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq” artinya sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar. Mungkin yang bait ke tujuh ini ringkasan dari surah At Tariq ayat 6 - 7, Falyandhuri insanu mima khuliqa, khuliqa min maa’in daafiqin (Maka perhatikan manusia dari apa ia diciptakan, ia diciptakan dari air yang memancar).




Hukum - Moral - Taqwa


1. Hukum
Hukum menetapkan tingkah laku mana yang dibolehkan, dilarang atau disuruh untuk dilakukan. Hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusai di dalam masyarakat (# VAN KAN ). Peraturan dalam menjalankan kehidupan diperlukan untuk melindungi kepentingan dengan tertib. Hukum adalah produk karya dari manusia untuk menciptakan tatanan, tetapi produk dari karya itu sendiri tidak dapat dilepaskan begitu saja pada kepentingan - kepentingan manusia. Kualitas manusia yang baik akan menghasilkan hukum yang baik, begitu juga sebaliknya. Sifat dari hukum manusia itu sendiri juga bersifat linier, jika hukum mengatakan A maka andai orang melakukan B = orang itu dinyatakan melanggar hukum. Kecenderungan manusia untuk memanipulasi hukumpun juga besar baik pada proses pembuatan ataupun tahap pelaksanaan.
2. Moral (etis)
Moral merupakan naluri bawaan yang dibawa oleh manusia secara fitrah penciptaannya. Moral adalah kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk (wikipedia). Jika hukum adalah produk manusia maka sifat hukum cenderung eksternal dari diri manusia. Ikatan yang yang dihasilkan hukum cenderung ikatan kasar dengan kakunya aturan hukum. Berbeda dengan moralitas yang memang berasal dari diri manusia sendiri, dia lebih bersifat lembut untuk membisikan kepada tingkah laku manusia. Moral lebih bersifat intim pada kejiwaan manusia karena begitu dekatnya dia dengan manusia. Sebagai contoh : ada atau tiadanya penegak hukum selama dia merasa benar dia tidak akan melakukan hal - hal yang melanggar nilai moral baik. Moral masih dapat dipengaruhi oleh hal-hal eksternal yang menjadikan perilaku manusia pada kemungkinan positif atau negatif, tetapi pada dasarnya bisikan utama pada diri manusia selalu mengarahkan pada hal positif.
3. Taqwa
Taqwa pada umunya diartikan dengan perilaku, sikap yang menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan Tuhan. Konsekuensi dari hal tersebut menyebabkan manusia menjadi benar-benar pasrah atau dalam istilah jawa ajor-ajer = hancur dan melebur menjadi satu pada kehendak Sang Maha Tunggal. Setiap Tindakan dan ucapannya adalah wujud kesucian manusia yang terpengaruh oleh hal-hal yang ada disekitarnya. Dia berdiri atas dasar prinsip kebenaran Tuhan dan hal-hal yang diajarkan Tuhan kepadanya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tempat dia berada. Jika dia di Dunia maka dia bertanggung jawab atas baiknya alam semesta beserta dengan isinya, baik kepada manusia, hewan tumbuhan dan ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya. Keseimbangan antara semua aspek adalah buah dari ketaqwaan seorang hamba kepada Tuhannya, baik untuk dunianya dan baik untuk akhiratnya.

Wednesday, July 18, 2012

Tak Pernah Jauh

Engkau yang sedang sakit
Sesungguhnya sedang dibelai Tuhan dengan lembutnya
Menyadarkanmu akan lembutnya cinta
Yang mungkin tak kau rasakan sebelumnya

Engkau yang sedang berduka
Sesungguhnya sedang ditimang dengan senyum ceria
Dimanja agar engkau tetap ingat pada kesejatiannya
Dan menjaga kesucian dari noda - noda dunia

Engkau yang sedang tertimpa musibah
Sesungguhnya tak perlu merasa resah, apalagi mengumpat amarah
Tuhan sedang mencium kesabaranmu sebagai seorang makhluk
Dengan kadar yang tak mungkin melebihi kemampuan

Engkau yang sedang merasa sendiri
Sesungguhnya tak pernah engkau benar-benar sendiri
Sesunyi-sunyinya waktumu tak mungkin tak ada Tuhan untuk menemani
Bahkan dalam gelap matamupun Dia tetap disini


Lihat saja ... apa yang sebenarnya terjadi.
Tak perlu kuasa tinggi, tak perlu berinjak pada mentari.
Tetap saja belajar pada diri.
Bertahan dengan kesetiaan pada nurani.

Jarak terjauh dari pandangan mata adalah untuk melihat isi hati.
Karena dia tak dapat diindra mata.
Dia tak perlu dinanti, tak perlu diharap akan datang saat nanti.
Sekarang saja Dia sangat dekat denganmu.


Monday, July 16, 2012

Jadilah Dirimu

Aku bebas menentukan masa depanku
Engkau bebas menentukan masa depanmu
Tanpa harus tunduk pada Koloni
Tanpa harus menyesal pada belenggu ilusi

Engkau yang cintanya tulus tak boleh mati
Engkau yang hatinya suci tak boleh berhenti hanya karena tak mengerti
Merdekalah ...
Semerdeka-merdekamu menghadapi kehidupanmu, karena ini adalah perjalananmu sendiri

Biarkanlah mereka yang berkuasa berbuat semaunya pada dunia
Ikuti jika itu benar, tinggalkan saja jika tak memberi makna
Bayangan akan masa lalu dan tantangan dari masa depan
Tak sesempit cara berfikir apa yang mungkin dilakukan manusia



Lihatlah dunia dari orang-orang yang tak seberuntung dirimu agar engkau pandai bersyukur
Raihlah akhiratmu dengan belajar pada yang pandai agar tak tersesat jalanmu
Ketulusan dan keikhlasan , dua sahabat yang akan menuntunmu
Sampai tempat terakhir di ujung pertemuanmu dengan dunia , di alam kubur

Amalmu adalah investasimu, kebaikanmu adalah tabunganmu
Menjadi manusia yang tak selalu sama dengan arus tidak lah mengapa
Selama nurani tetapi kuat bisikannya dapat kau rasa
Semoga perjalananmu tetap pada lorong untuk mencapai nirwana